Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Mengenal lebih dalam prosesi "MAPPETTU ADA" dalam Suku Bugis-Makassar

  A.     DEFINISI “MAPPETTU ADA Mappettuada adalah salah satu prosesi adat perkawinan suku Bugis yang didahului dengan beberapa tahapan, yaitu: mammanu-manu dan madduta. Masyarakat Bugis mengenal beberapa sinonim kata mammanu’manu, yaitu: mabbaja laleng, mattiro, dan mappese-pese. Mammanu-manu biasanya dilakukan secara diam-diam oleh keluarga dan calon mempelai laki-laki. Tujuannya  untuk mengenal lebih dekat gadis yang akan dipinang juga keluarga si gadis. Kenapa dilakukan diam-diam? Konon katanya, agar tidak ada dusta di antara mereka. Keluarga gadis dan si gadis itu sendiri tidak bisa pura-pura baik, pura-pura kaya, dan pura-pura lainnya.  Kan, mereka tidak tahu kalau sedang di- manu-manui . Wallahualam. Setelah calon mempelai laki-laki dan keluarganya mengetahui keadaan keluarga si-gadis dan menerima keadaan si gadis dan keluarganya, maka dilaksanakanlah proses selanjutnya, yaitu  madduta atau massuro. Massuro artinya meminang d...

Keunikan tradisi pernikahan Gadis Suku Bugis-Makassar

Gambar
  1. Prosesi mappasideppe mabelae   Masyarakat Bugis menganggap bahwa perkawinan tidak saja menyatukan dua mempelai dalam ikatan perkawinan tetapi juga menyatukan dua keluarga. Prinsip itu melahirkan istilah  mappasideppe mabelae,  artinya mendekatkan yang sudah jauh. Oleh sebab itu, kebanyakan perkawinan dilaksanakan masih ada hubungan keluarga (dijodohkan) karena mereka sudah saling memahami. Namun, gak perlu takut kalau kamu naksir dengan wanita atau pria dari Bugis karena perjodohan antarkeluarga ini tidak dilakukan secara ketat. Kalau memang cinta patut diperjuangkan, ya! 2. Masa penjajakan atau disebut mammanu-manu   Jika seorang pria telah mantap dengan gadis pujaan dan berniat mempersunting, maka ada kegiatan rahasia yang dilakukan oleh seorang perempuan yang diutus oleh pihak laki-laki. Semua ini untuk mencari tahu keberadaan gadis pujaannya. Terutama untuk memastikan gadis tersebut sudah ada yang mengikat atau belum. kahankita.id Mas...

Beberapa rangkaian acara pernikahan Suku Bugis-Makassar

Gambar
  1. Mammanu'-manu'                Prosesi ini dilakukan sebelum upacara pernikahan. Calon mempelai laki-laki akan mendatangi orangtua mempelai perempuan dan meminta izin untuk mempersunting gadis pujaannya. Momen ini juga dimanfaatkan untuk membahas besaran nilai uang  panai  dan mahar, jika memang keluarga mempelai perempuan menerima pinangan sang laki-laki. dok.internet 2. Mappetuada           Setelah tahap  mammanu'-manu'  selesai, prosesi pernikahan adat Bugis selanjutnya adalah tahap  mappetuada . Acara  mappetuada  ini bertujuan untuk mengumumkan apa yang telah disepakati sebelumnya mengenai tanggal pernikahan, mahar dan lain-lain. Biasanya di  mappetuada , pinangan diresmikan dengan diberikan hantaran berupa perhiasan kepada pihak perempuan. 3. Mappasau Botting & Cemme Passih                Setelah menyebarkan un...

Beberapa fakta dibalik tradisi "UANG PANAI"

Gambar
  .c      1. Besarnya uang panai ditentukan oleh status pendidikan dan keturunan sang gadis           Fakta ini yang paling banyak beredar di masyarakat. Mendengar besarnya uang panai yang harus disiapkan untuk pengantik wanita dengan status pendidikan yang belum begitu tinggi saja, semakin menambah persepsi buruk tentang tradisi ini.            Misalnya saja, calon pengantin wanita mengenyam pendidikan hanya sampai pada tingkat SMA, uang panai yang harus disiapkan berkisar pada angka 50 juta. Sedangkan untuk mereka yang berhasil menyelesaikan pendidikan sampai tingkat S1, uang panainya bisa sampai 150 juta. Apalagi jika status pendidikan sudah sampai pada tingkat S2. Jumlah tersebut belum melihat status keturunan calon pengantin wanitanya belum lagi jika ditambah dengan jenis pekerjaan wanita tersebut.           Pada beberapa kasus, jika calon pengantin wanita memi...

Mengenal istilah "Uang Panai" (Suku Bugis Makassar)

Gambar
  "Uang panai" atau uang belanja untuk pengantin mempelai wanita yang diberikan oleh pengantin pria merupakan tradisi adat suku Bugis-Makassar di Sulawesi Selatan. Uang panai ini sejak dulu berlaku sebagai mahar jika pria ingin melamar wanita idamannya hingga sekarang. Namun, uang panai ini biasanya menjadi beban bagi pria untuk melamar wanita idamannya. Pasalnya, nilai uang panai sebagai syarat adat untuk membiayai pesta perkawinan untuk pengantin wanita tidaklah sedikit. Nilainya bahkan bisa mencapai miliaran rupiah"   Uang panai memiliki kelas sesuai dengan strata sang wanita, mulai dari kecantikan, keturunan bangsawan, pendidikan, hingga pekerjaannya. Pengaruh faktor pendidikan misalnya, jika gadis yang akan dilamar memiliki pendidikan sebagai sarjana strata 1, harga panai akan lebih mahal dari gadis lulusan SMA, sedangkan perempuan lulusan S2 akan jauh lebih mahal dari perempuan lulusan S1. Sebagai contoh, jika uang panai bagi perempuan lulusan SMA senilai Rp 50 jut...